Ya, Jalan-jalan ke Tugu Pahlawan Surabaya 🙂
Sahabat puteriputeri.com redaksi akan menuliskan catatan perjalanan wisata ke Tugu Pahlawan Surabaya. Kebetulan redaksi sedikit bernostalgia di Kota Pahlawan ini karena memang semenjak lahir hingga kuliah kebetulan penulis berdomisili di Kota Surabaya sebelum hijrah ke Jakarta.

Rupanya pada tanggal 10 Nopember 1945 itu armada Inggris hendak mendarat di Surabaya dan akan melucuti bala tentara dai nippon setelah Jepang kalah akibat di bom atom tanggal 6 Agustus 1945 dan menyerah pada sekutu.
Namun Arek Suroboyo menyadari bahwa pihak penjahah Belanda ternyata juga ikut dalam armada Inggris itu.
Maunya penjajah Belanda : ya jelas ingin menjajah kembali, meneruskan kiprah para Gubernur Jenderalnya yang sukses menjajah dan memperbudak Indonesia, sesuai dengan semboyan Belanda bahwa Indonesia akan dijajah dan diperbudak lagi selama 350 tahun ke depan hanya dengan modal ‘menggunakan kelewang dan tongkat’ kompeni Belanda.
Kesombongan bangsa Belanda yang angkuh pada waktu itu.
Sungguh-sungguh saat itu diremehkan (under estimated) oleh Inggris, sehingga meletuslah perang 10 Nopember 1945 dengan ditandai gugurnya seorang jenderal Inggris bernama Mallaby.
 Maka tugu pahlawan inilah yang menjadi tugu peringatan bagi Bangsa Indonesia, khususnya tentang bagaimana pejuang kita gigih dan rela berkorban jiwa raga demi mempertahankan kemerdekaan.